Friday, March 9, 2012

Ery


 

My name is Erythrocyte. I know it's quite a mouthful to pronounce, and most people would get it wrong. So, I prefer to be called a Red Blood Cell.
I used to live in a human body; an honorable Syrian male teenager, circulating through out his body. Due to my elastic biconcave shape, I managed to travel almost every branch of his capillaries, delivering oxygen to and picking up carbon dioxide from the tissues.
But today I’m just one amongst several millions erythrocytes that are now forming a smudge of blood on the Quran pages. I was told that I’m usually capable of living up to 120 days, performing my task. But somehow I got expelled from the circulatory system earlier than I expected. What a shame.
How did I end up on a page of a mushaf, you ask? Hmm, let me tell you my story.
As you probably know, I have lived in my host's body for about 100 days now. Since I was first formed in Kamil's bone marrow, I have witnessed more than several occasions that have made my acquaintance, The Heart, beat like those of racehorses’. When The Heart beats more than 200 beats per minute, then I'll know that something is not right.
Life was not easy here in Syria. Ever since The Syrian Revolution started a couple of months ago, many Syrians now live in hiding. Like refugees in their own land.
You would snort in disbelief or laugh skeptically when you heard how it all started. How a couple of school children were said to playfully write, "The People Want The Government Overthrown", who were later on captured and tortured by getting their nails removed til some of them were dead.
The catchphrase was later on shouted allover the Arab countries who were long suffered under the dictatorships of the so-called democratic leaders.
My Host; Kamil, you see, was a very special teenager. When most people his age would get drunk, smoke weed, explore their sexuality, and enjoy their youth, he would risk his life participating in demonstrations against the cruel Basyar Assad. Ughh, that bastard.
He knew about all the risks. He knew that during the first 42 days of the revolution alone, almost 4000 Syrians had gone to meet their Creator. He knew that more than 9000 people had been captured and some 413 of them had died while in jail.
But he insisted. What a stubborn boy he was.
He said he had a clear vision. A vivid goal. A hopeful dream, that his country would someday be peaceful and habitable. Everybody would live happily, performing their respective roles as Khalifas. He really hoped that, if not for himself, then for the future generations.
But he also knew, that he was fighting a good fight. He knew that if he died, he would die protecting his family, his country, and himself. He knew that he would die as a syahiid, as the fatwa from Rabitah Ulamak Syria said he would.
So on a sunny Friday morning about a week ago, he snuck out to the city after he had prayed Duhaa. He had taken his ghusl and made his wuduk earlier, as most of his people would before going out to march, because they were convinced that they would never to return home ever again. Not alive, at least.
I didn't blame his pessimistic attitude. I understood his tendency to expect the worst. He did not exactly have anything to lose, lately, since his hometown in Homs was surrounded by Basyar's army. Food and water had become scarce. Death had become a normal sight ever since the snipers swarmed the city, shooting innocent bystanders.
Both of his younger brothers, dead. Bullet in the head. His mother, captured and raped in front of him before she was killed mercilessly. His father, thrown in jail without so much as a citation of rights.
Now he was determined to fight back. After reciting a few verses of the Quran that morning, he put the mushaf inside his front pocket, before making his way to join a group of martyrs who were at that time gathering behind a building that used to be a post office.
I remember that day vividly, because I had to work harder than usual. His heart pumped heavily. He was nervous, I guess. He knew he didn't have much against the soldiers. Only a couple of small rocks and a slingshot.
He knew he didn't stand a chance, but he thought that it was the least he could do. When he was little, everybody kept talking about how good his aim was with the slingshot. So he thought maybe he would use that to his advantage. That ought to count for something in the eyes of God, right?
He then took a deep breath, pulled the slingshot, aimed it at one of the soldier's eyes, and with a brief loud yell of 'Allahuakbar', the slingshot made a thwiiiit sound as he released it. A soldier suddenly screamed his lungs out, rolling on the ground side to side, shrieking. He put his hands where his left eye had been just a moment ago. Blood oozed between his fingers.
A series of gunshots were then heard soon after that, as a response. One of the bullets had hit Kamil right in the middle of his chest, which instantly rendered him immobilized on the ground, gasping for air. During his last few breaths, he managed to cry out, 'laailaahaillallah muhammad rasulullah', before the internal bleeding and pneumothorax took his precious life.

And just like that, my wonderful 100 days of sheltering in an ahlil jannah's body finally ended. I splattered out proudly from his blood vessels onto the mushaf, and ended up being right there on top of verse 111 of Surah at-Taubah, that reads:


إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَى مِنْ الْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمْ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ  
"Verily Allah has purchased from the believers their lives and their properties for (the price) that theirs shall be Paradise. They fight in Allah's cause, so they kill (others) and are killed.."


****


sumber ; http://effysaiful.blogspot.com/2012/03/cerpen-syria-my-name-is-erythrocyte.html


Wednesday, March 7, 2012

nabi Musa a.s. dan nabi Khidir a.s.

 awal kalam, assalamualaikum
ana sekadar ingin mengajak kita semua mengingat kembali kisah ini
kisah nabi Musa a.s. bersama nabi Khidir a.s.

*****
 
Kisah Perjalanan Ladunni Nabi Musa AS bersama muridnya serta Nabi Khidir AS merupakan kisah yang telah lama kita kenal dan sebut-sebutkan untuk menjadi contoh tauladan kepada manusia yang berilmu. Kisah ini mengandungi pengertian yang sangat dalam dalam ertikata mengenal Sang Pencipta yang Maha Besar. Di mana tempat ‘jumpanya’ ilmu itu? Itulah dia di tempat pertemuan antara dua laut. Di situlah bermulanya Ladunni yang di sebut-sebut para Ahli Sufi. Kisah perjalanan Ladunni Nabi Musa AS dan Nabi Khidir AS dinukilkan di dalam terjemahan Firman Allah SWT di dalam Surah Al-Kahfi (ayat 60 hingga 82). semoga mendapat manfaat bersama.

Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya: “Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun”. Maka tatkala mereka sampai ke pertemuan dua buah laut itu, mereka lalai akan ikannya, lalu ikan itu melompat mengambil jalannya ke laut itu. Maka tatkala mereka berjalan lebih jauh, berkatalah Musa kepada muridnya: “Bawalah ke mari makanan kita; sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini”.

Muridnya menjawab: “Tahukah kamu tatkala kita mencari tempat berlindung di batu tadi, maka sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak adalah yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali setan dan ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali.” Musa berkata: “Itulah (tempat) yang kita cari”.

Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula. Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami. Musa berkata kepada Khidir: “Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?”

Dia menjawab: “Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersamaku. Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?” Musa berkata: “Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai seorang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusan pun”. Dia berkata: “Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apa pun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu”.

Maka berjalanlah keduanya, hingga tatkala keduanya menaiki perahu lalu Khidir melobanginya. Musa berkata: “Mengapa kamu melobangi perahu itu yang akibatnya kamu menenggelamkan penumpangnya?” Sesungguhnya kamu telah berbuat sesuatu kesalahan yang besar. Dia (Khidir) berkata: “Bukankah aku telah berkata: “Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sabar bersama dengan aku”

Musa berkata: “Janganlah kamu menghukum aku karena kelupaanku dan janganlah kamu membebani aku dengan sesuatu kesulitan dalam urusanku”. Maka berjalanlah keduanya; hingga tatkala keduanya berjumpa dengan seorang anak, maka Khidir membunuhnya. Musa berkata: “Mengapa kamu bunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain? Sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang mungkar”. Khidir berkata: “Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat sabar bersamaku?”
Musa berkata: “Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah (kali) ini, maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur padaku”.

Maka keduanya berjalan; hingga tatkala keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir roboh, maka Khidir menegakkan dinding itu. Musa berkata: “Jikalau kamu mau, niscaya kamu mengambil upah untuk itu”. Khidir berkata: “Inilah perpisahan antara aku dengan kamu; Aku akan memberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya.

Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku bertujuan merusakkan bahtera itu, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera. Dan adapun anak itu maka kedua orang tuanya adalah orang-orang mukmin, dan kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran. Dan kami menghendaki, supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya).
Adapun dinding rumah itu adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh, maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya”.

Itulah kisah perjalanan Musa AS bersama Khidir AS. Itulah dia Ilmu yang diajarkan Allah kepada Khaidir AS yang di sebalik Hitam dan Putih.



…di mana ada aku, di situ ada DIA…

=)

insyaAllah

Assalamualaikum..
apa khabar iman kita skrg?
masih perlu dirawat agaknya..

hari nie ana dah ada kt rumah, hehe, balik awal, xsehad n ada la 1 lgi sbb, nnti aq cita len okay
cuma kat sini nk tgk2 n post sikit ja pasal test pra-mac hari tu
actually, skrg kawan2 aq yg lain tgh amek test lagi, kalau xsilap skrg admath kot,
hahaha...maan najah la kawan2...
ana dah amek ahad haritu...
hmm...
sedih la jugak bila dapat tau mrkah tu,...
xlari byk pun dari final exam taon lepas...tambah 4-5 markah je...
sedih2...admath dlm 70 something tu ja...
and yg paling sdih bila dpt tau tcher tkilan dgn aq...
sbb aq jwb soalan mcm org study langsong,...
huuu~ study la tcher~
tapi sikit ja
tapi alhamdulillah math mod dapat highest dalam kelas,
huhu...aq dpt rasa kekecewaan razaili,
jgn risau kawan...
admath ag mesti tinggi pnyalah...
=)

lagi??
hmm...
paper paling menyedihkan aq adalah bio n arab 
duadua sama naik ja susah dya...
sdih nya....
:'(
harap2 lulus..
hmm...kalau haritu aq boleh harap utk A arab,
tapi skrg xjelas langsong...
maaakkkk
minx maaf ust kalau xbleyh dpt yg terbaik...
minx maaf jugak tcher kalau xleyh dpt yg terbaik...
maaf maaf maaf



Friday, February 17, 2012

menteri kperihatinan dan hospitaliti

Assalamualaikum w.b.t...
Alhamdulillah kerana kita masih dapat bersua disini, Alhamdulillah juga kerana ana masih dalam sihat walafiat dgn izinNYA, Alhamdulillah juga kerana sekarang ana sudah berada di rumah!!!!!!!!!!!!! :D

bestnya...setelah kepenatan & kesibukan yang datang menerpa dari segenap sudut di madrasah, akhirnya dapat juga ana bersua dengan mak n abah n adik2 tercinta...hmm...lama nya ana xjumpa mereka, hudup disana 3 minggu bagaikan 3 abad lamanya, walaupun dikelilingi oleh sahabat2 yg sentiasa ada dgn kita, sentiasa mencorakkan seribu satu warna pada kanvas kehidupan, tapi manakan sama keluarga ana,...ana yakinlah...mana ada org xsyg keluarga sendiri bukan??... :)

hmm...selama 3 minggu di sekolah, byk gila benda2 yg terjadi, mcm2, dari awal sampai lah hari nie, kesana-sini ana 'berlari'...hahaha...mengalahkan menteri ja an?..haha...rasa cam nk cita satu-satu ja kat sini...almaklumlah..ana diari tertinggal kt sana...xdak tempat dahla nk cita...

malam nasihat
huhu...actually malam nie adalah malam bersama f1 dan fc f5, yalah, setelah 2-3 minggu xjumpa selepas minggu silaturrahim abih an??...so, nk la tanya2 kabar sikit diorang kt saana...dan nk menegur sikit dimna salah silap an..hahaha...FYI, ana antara org yg lantang bersuara lah malam tu...aduishh....dah xdak yg nk cakap..mau plak bgi kt ana..ana boleh ja...tapi yg paling terharunya, ada jugak adik fc yg masih ckp ana nie kakak yg baik,....huuu....depa xtau ka ana kena marah terok gila malam tuuu.....huuu =(

next, ana kena tibai dgn tc linie...adoii...2 kali lak tu...tapi bertambah sekali lagi beberapa hari berikutnya...aaaa....hahahaagaa...bukan sebb xsiap keja sekolah or xleyh jwb soklan apa2 la...just sbb ana ckp fail tu xsediakan lagi...n sbb ana TERtipu tc linie...adoiii....hahaha....tapi kemarin ana p bilik 'bahasa math'...hahah...sbbnya semua guru math sekarang nie dah jadi guru bahasa, asyik memperbetulkan bahasa anak bangsa agama baling....hahah, act p sana nk amik surat biasiswa adik, tapi sementara tunggu tuh, tc linie ajak ana mark paper admath f4, wuhuu...terasa jugak jadi cg admath nie kan..yelah...bestnya kalaulah aq boleh jdi cg admath, opss...tc linie ada tanya ana nk jdi apa besar nnti...tapi ana jwb rahsia jelaa...kuang3, before that, tc linie ckp ana selalu *a*** a.k.a. temenung dalam kelas...siap tanya ana ingt bf ke ap...aduii...bila lah ana ralit dalam kelas admath nie...hmm...apapun i'll try lah tc...=)

for tc: ana n kami suka kalau mood tc selalu hepi mcm nie salalu...~peACe~

next, kt skolh ada perjumpaan unit beruniform, kelab, and sukan, and rumah sukan, wuhuu...dalam byk2 perjumpaan tu...hanyasanya kelab pengguna saja sudi terima ana jdi mt, yg lain semua pandang serong kt ana sbb ana pakai baju biru..hahaha...tension maa...tapi xpa...semakin byk jawatan, semakin byk amanah, semakin byk pula hisab di akhirat nnti...hopefully ana dan antum semua dapat melaluinya dgn aman....dan sentiasa bersama rahmatNYA...=)

next??hmm...sebut hal prefect lah plak eyh, alang2 tersebut baju biru tadi an...hari tu...hari ahad, bpe hri bulan ntah...ada sekolah maahad dtg sekolah..kalau xsilap sekolah tu nma dya macam nie....MAAHAD TAHFIZ INTEGRASI SAINS DAN TERNOLOGI ISTANA BANDAR atau dikenali dengan MITIB kot...seingat ana lah...yg dtg tu adalah pengawas, badar n ajk asrama... btul x?? hehehe...diorng dtg dalam pukul 10.30 uh la..dgn dsambut oleh kompang n bunga manggar, rsanya sudah cukup dapat membuat mereka rasa terharu dgn kami...hahahaha....ckp besar nmpk...hmmm selepas tu ada la diskusi2 sikit n then jalan2 keliling kawasan sekolah, best lah jugak...tapi jgn silap,...kami baju biru begabung bersama badar utk menjayakan lawatan ini okay...yaa...bergerak seiring...alhamdulillah...terjalin ukhwah antara kita...moga kekal ke akhirat hendakNYA..

next??
hmm....serasanya setakat inilah dulu post ana wat kali nie..segala kekurangan harap dpt di maafkan, sesungguhnya tiada manusia yg sempurna di dunia ini, ana bukanlah seperti nabi Muhammad yg maksum..ana tidak lain hanya lah seorang hamba yg lemah lagi hina..yg sentiasa mengharap redha dariNYA...

barakallahu fikum...=)

Thursday, January 12, 2012

hari ke-12

bismillah hirrahmanirrahim....
assalamualaikum w.b.t..
apa khabarkah iman antum hri ini...
sesungguhnya mrugilah org2 yg imannya makin berkurang dr saat ke saat
smoga ianya bukan kita
bersyukurlah atas limpah rahmatNya kpd kita
kerna hanya dgn kekuasaanNya sahaja dapt hidup merasa hidup lagi hri ini

back to the title,
hri ini adalah hri k-12 dlm tahun 2012,
masyaAllah..
cepat sungguh masa berlalu,
dlm sedar dan tidak sdar...
usiaku makin bertambah
dri detik ke detik..
serasa bru semlam aq belajr bjalan,
serasa bru semalam aq menangis kerana jatuh terlanggar batu
serasa baru semalam aq bljr alif ba ta,
serasa bru semalam aq mngira satu dua tiga
masyaAllah
sudah hnpir 17 tahun aq hidup rupanya...

hmm...
macam2..

hari ke-12 dlm tahun 2012,
;D
hri ini aq balik rumah laa..
alhamdulillah,
dpt lagi akhirnya aq jejak kaki ke rumah tersyg ini
biarlah tiada aircond spt org lain,
biarlah tiada halaman seindah org lain.
tapi dgn apa yg aq ada skrg,
Alhamdulillah segalanya cukup utkku...
=)

hari ke-12 dlm tahun 2012,
hmpir 8 hri sudah aq brsekolah,
=)
kelas 4 alkindy ku telah bertukar,
tiada lagi tawa riang bersama yg lain2,
tiada lagi mereka..
tiada aishah nasir yg menjadi penghibur tiap saat dn ketika..
tiada diha yg setia menolong tiap kesusahn dtg menjlema.
tiada aida yg sering tersenyum kemana-mana
yg ada hanya kenangn yg tk mungkin aq dpt kembalikan,,,
=(
  • husni
  • hafis
  • iman
  • hafiy
  • afiq
  • nuh
  • safirah
  • aisyah somad
  • zakiah
  • syafiqah afrina
  • aishah sobri
  • diha tasya
  • mizana
  • ct aisyah
  • najwa
  • alia amirah
  • syafiqah shuhaimi
  • arsyikkin
  • nida
  • aishah nasir
  • aida
  • azwa
  • afiqah
  • syazana
  • najwatul
  • aida syazwani
  • izati
  • nazihah
  • syazwani
hijau::kekal   biru::arrazi
=)   

bila kerinduan, aq berdoa semoga kita sama2 akn berjaya 
dunia dan akhirat
antum semua sahabat ana,
biarlah terpisah jasad kita.
adakala tersalah dimana-mana.

sahabat tetap sahabat 

wallahualam...

aisyiah!!

amaran!!!

aisyiah, jaga hatimu, jangan sakitkannya!

aisyiah, awasi hatimu, jangan biarkan ia terleka!

aisyiah, jaga matamu, jangan meliar!

aisyiah, Allah tuhanmu!

aisyiah, muhammad nabimu!

aisyiah, Islam agamamu!